LOVELY WAITRESS CHAPTER 10 (EPILOGUE)

Minggu, 17 Maret 2013
Lovely Waitress

Author: Blueberry Cake 
Rok biru yang mengembang dan di rambutnya tersemat sebuah hiasan kepala warna putih. Walau hanya seorang pengantar makanan, tetapi gadis ini mampu membuat seorang lelaki memimpikannya setiap malam. EPILOG...
Rated: Fiction K - Indonesian - Romance/Friendship - Naruto U. & Hinata H. - Chapters: 10 - Words: 33,651 - Reviews: 140 - Favs: 40 - Follows: 2 - Updated: 06-19-10 - Published: 03-05-10 - Status: Complete - id: 5793472 



Horay! Akhirnya selesai juga epilog ini! Jujur aja, setelah menyelesaikan fict ini Blue mau cuti dulu (emang pegawai?) dari FFN. Karena, sebentar lagi Blue mau tes dan tidak punya waktu untuk memikirkan fict baru. Namun, perayaan HTNH Blue tetap ikut kok. Karena fictnya sudah selesai tinggal di edit dan di publikasikan semuanya beres deh! Hehehehehe.. *tawa gaje*.
Disclaimer: Ah, males basa-basi. Kishimoto-sensei. *Om Kishi cengar-cengir*
Enjoy it!


Lovely Waitress
Angin berhembus pelan menerpa dedaunan yang berada di dahan-dahan pohon. Pohon nyiur melambai-lambai seakan memanggil kita untuk mendatanginya. Suasana pantai bernuansa langit jingga yang cerah, tampak sangat anggun dan indah. Pemandangan yang sayang untuk dilewatkan dan sangat menarik untuk dinikmati. Berapa kali pun dilihat, Pantai Kuta akan tetap indah. Tak bisa menghilangkan kecantikan dan eksotis dari pantai ini.
Terlihat seorang wanita muda mengenakan sex dress putih dengan sebuah topi Panama berwarna pink bertengger di atas kepalanya menghiashi mahkota Indigonya yang indah itu. Menyusuri pantai berpasir putih itu sambil melihat ombak yang bergulung-gulung tertiup angin yang lumayan kencang.
"Huaaah! Huaaaaah!" seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun berambut pirang pucat dan berkulit putih tengah menangis. Dan, dilihat dari wajahnya anak itu berasal dari Eropa.
"Hey Dear. What are you doing in here? Why you crying?" tanya wanita muda bernama Hinata itu. Bocah kecil itu mengelap air matanya sambil mengusap air matanya sesegukan.
"I'm… I'm lost my Mom…" Hinata tersenyum lembut lalu mengelus rambut bocah itu.
"Come on, I'll help you find your mother…" kata Hinata mengulurkan tangannya. Bocah itu menggapai tangan Hinata dan mulai berjalan mencari ibu bocah itu.
"What's your name?"
"Ehm… Mike… And, you?"
"Hinata… Hyuuga Hinata… I'm from Japan…"
"I see. Your face is sweet and beautiful. And, your eyes slightly slanting." ucap Mike polos. Semburat merah muncul kembali di wajah Hinata.
"Hahahaha.. You excessive. I'm not as pretty as you think. I'm just an ordinary woman." ujar Hinata.
"No, it's true! You're beautiful and kind, Miss." Hinata tertegun mendengarnya. Bagaimana bisa bocah berumur 6 tahun berkata seperti itu? Siapa pun yang dikatakan seperti itu akan tersipu, tak terkecuali Hinata.
Seorang wanita berambut pirang panjang sedikit ikal tengah kebingungan mencari sesuatu dengan raut wajah yang terlihat sangat khawatir. Dan, mata hijaunya tertuju pada Hinata dan Mike.
"Mike!"
"Mom!" Mike segera berlari ke arah wanita itu dan mendapatkan pelukan yang sangat erat yang Hinata ketahui itu adalah ibunya.
"Mom, look. Miss it has helped me. She's helping me to find you." kata Mike menunjuk-nunjuk Hinata. Hinata tersenyum.
"Thanks! Thanks for help my boy!" kata wanita itu. Hinata mengangguk-angguk.
"You're welcome. I'm so glad to meet your boy. He's a good kid. And, never separated from your mother again. Okey?" ucap Hinata. Mike tersenyum senang.
Hinata menghela nafas dan melambaikan tangannya pada Mike yang melambai padanya. Langit sore yang berwarna jingga itu menarik perhatian Hinata untuk melihat kecantikan warna alami seperti darah itu. Melihat anak kecil seperti itu, membuat Hinata mengelus perutnya yang rata itu.
"It turns out here that my good-hearted woman. Loving child." seru seorang pria yang memeluk Hinata dari belakang secara tiba-tiba.
"Naruto-kun.. Kau mengagetkanku. Jangan memeluk secara tiba-tiba." protes Hinata. Naruto menyengir.
"Gomen ne, Hime-chan. Aku terlalu terkesima melihat kau dengan anak kecil tadi. Kau memang calon ibu yang baik." puji Naruto berbisik di telinga Hinata menghasilkan warna merah muda di pipi gadis—ehm, wanita Uzumaki itu.
Naruto mengelus pelan perut Hinata yang kemudian disusul Hinata memegang tangan Naruto. Hinata tersenyum lembut pada Naruto.
"Sudah mempunyai sebuah nama?"
"Tentu saja." Hinata tersenyum.
"Siapa?"
"Hmm… Kalau cowok, akan kuberikan nama Uzumaki Hitoru. Dan kalau cewek kuberikan nama Uzumaki Neika." jawab Naruto seraya memeluk erat istri tercintanya itu.
Ya, Hinata tengah hamil 2 bulan. Dan, mereka sekarang berada di Bali, pulau yang mempunyai sejuta keindahan alam yang terbentang luas di dunia. Naruto dan Hinata sedang menikmati bulan madu mereka selama seminggu di Bali. Banyak hal-hal yang menarik bisa memikat pasutri itu untuk menikmatinya. Semenjak kehamilan pertama Hinata, Naruto mengaku sering pusing dengan permintaan Hinata yang terkadang aneh. Namun, itu tetap dilakukannya karena demi istri dan buah hatinya.
"Sudah kuduga itu kau, Nona Hyuuga." celetuk seorang pria berkaca mata hitam menggandeng seorang wanita berambut coklat panjang dikuncir kuda.
"Shino-san?"
"Apa kabar?" tanya Shino ramah. Naruto mengangkat satu alisnya heran ketika tahu Hinata mengenal pria bernama Shino itu.
"A-aku baik-baik saja. Oh ya, perkenalkan, ini suamiku. Uzumaki Naruto." kata Hinata memperkenalkan Naruto pada Shino. Naruto menjabat tangan Shino.
"Hoo.. Kau sudah menikah ya? Selamat ya atas pernikahanmu. Sebentar lagi aku juga akan menikah." ucap Shino merangkul gadis di sampingnya.
"Hinata-chan, siapa dia? Mengapa kau kenal dengannya?"
"Ini Shino-san. Yang saat itu mau dijodohkan oleh otousan. Tetapi, dia malah membantuku untuk kabur dari perjodohan itu. Baik sekali kan?" jawab Hinata. Naruto mengangguk-angguk.
"Terima kasih saat itu sudah menolong Hinata-chan." cetus Naruto.
"Sama-sama. Nah, silahkan kalian nikmati bulan madu kalian." Shino melambaikan tangan menjauhi Naruto dan Hinata sambil merangkul gadis berambut coklat yang berada di sampingnya.
"Hinata-chan… Berjanjilah…" pinta Naruto berbisik di telinga Hinata. Memeluk Hinata dari belakang.
"Apa Naruto-kun?"
"Bahwa… Kau akan selalu mencintaiku… Never leave me…" ucap Naruto memeluk erat-erat wanita yang kini sedang berada dalam pelukan cintanya yang sangat kuat. Enggan melepaskannya walau hanya seujung kukunya saja. Hinata tersenyum.
"Believe me… I never leave you… Karena hidupku, membutuhkanmu… Naruto-kun…" Hinata berbalik dan menepuk kedua bahu Naruto. Naruto tersenyum.
Ditemani angin pantai sore yang telah merubah warna langit menjadi jingga, menyibak pelan rambut kedua pasangan bercinta itu. Saling merasakan hangatnya cinta berdua tanpa ada seorang pun yang bisa menganggu dan memisahkan kesetiaan kedua insan tersebut. Ombak bergulung-gulung dengan indahnya, Naruto menyelipkan rambut indigo di telinga Hinata dan menarik pelan dagu gadis itu. Mengecup lembut bibir yang akan menjadi miliknya selamanya dan bisa merasakan sepuasnya manis alami bibir pualam itu.
Kini, kehidupan Naruto dan Hinata benar-benar sempurna. Mereka dua manusia yang bisa saling melengkapi kekurangan satu sama lain tanpa keberatan dan beban. Saling bisa memberikan kasih sayang yang tulus dan hangat tanpa ada kebohongan. Naruto akan menjadi ayah, sedangkan Hinata akan menjadi seorang ibu. Hinata mempunyai sebuah restoran kecil-kecilan yang sangat sukses di bidang kuliner dan Naruto bekerja di sebuah perusahaan pesawat terbang yang merencakan sebuah pesawat baru untuk dirangkai. Itulah awal dari kehidupan mereka yang sungguh sempurna. Naruto dan Hinata berharap, cinta mereka tetap akan terikat tanpa terputus walau salah satu dari mereka harus meninggalkan dunia..
.
.
.
.
END…

http://www.fanfiction.net/s/5793472/10/Lovely-Waitress 

0 komentar:

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
Saya cuma seorang blogger beginner...mohon di maklumi

Pengikut